. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: aruan, haruan(
), dan lain-lain. Dalam
juga disebut dengan berbagai nama seperticommon snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).
Ikan gabus ALBUMINTM merupakan ikan asli perairaan tawar di daerah tropis seperti Asia dan Afrika termasuk Sumatera Selatan. Ikan ALBUMINTM ini sudah banyak dibudidayakan secara komersil di negara-negara lain seperti Thailand, Philippina, Vietnam dan Myanmar. Namun di India juga di Indonesia belum banyak dibudidayakan karena belum ditemukan teknik pembenihan dan teknik pemberian pakan, terutama di India tidak tersedia stok benih.
Ikan gabus ALBUMINTM yang bersifat karnivor menjadi kendala utama dalam usaha budidaya, karena biaya pengadaan pakan sangat tinggi. Namun kini melalui serangkaian penelitian tentang pakan, ternyata ikan gabus mampu tumbuh cukup baik dengan pemberian pakan lembek (campuran dari 50% dedak dengan 50% ikan rucah atau 50% keong mas), mulai dari tingkat benih sampai ketingkat ukuran konsumsi, dengan wadah pemeliharaan berupa keramba.
Pematangan gonad dari calon induk yang dipelihara dalam keramba daapat juga dilakukan dengan pemberian pakan lembek yang ditambah dengan vitamin C dan vitamin E, masing-masing sebanyak 50 mg dan 10 mg per kg pakan. Pemijahan terjadi setelah 3 (tiga) bulan pemeliharaan, dan hanya terjadi pada keramba yang terdapat tanaman air di dalamnya, sedangkan yang tidak ada tanaman air tidak terjadi pemijahan. Pakan yang diberikan menjadi perangsang perkembangan dan pematangan gonad, sedangkan tanaman air menjadi perangsang pemijahan, karena ternyata pada tanaman air dijumpai banyak makanan alami berupa jasad renik terutama dari kelompok protozoa dan rotifera. Ternyata induk ikan gabus mempunyai perilaku yang menarik untuk diamati dimana mereka tidak akan memijah, memproduksi benih (anak-anak) ketika tidak tersedia makanan yang sesuai untuk anak-anaknya di lingkungannya. Berbeda dengan di India, pemijahan ikan gabus terjadi karena dirangsang dengan hormon ovatide yang disuntikkan ke dalam induk ikan gabus ALBUMINTM.
Benih yang dihasilkan dari sepasang induk ikan gabus ALBUMINTM yang memijah secara alami setelah berumur 45 hari sebanyak 1500 ekor dengan ukuran 3 cm.
Ikan kutuk / Gabus / Haruan ALBUMINTM dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snake head), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya.
Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.
Ikan gabus ALBUMINTM biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok.
Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini sering kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan lele atau betok) namun lebih primitif.
Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang di antara tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijagai oleh induknya.
Penyebaran
Ikan gabus ALBUMINTM menyebar luas mulai dari Pakistan di barat, Nepal bagian selatan, kebanyakan wilayah di India, Bangladesh, Sri Lanka, Tiongkok bagian selatan, dan sebagian besar wilayah di Asia Tenggara termasuk Indonesia bagian barat.
Gabus ALBUMINTM dan kerabatnya termasuk hewan Dunia Lama, yakni dari Asia (genus Channa) dan Afrika (genus Parachanna). Seluruhnya kurang lebih terdapat 30 spesies dari kedua genus tersebut.
Di Indonesia terdapat beberapa spesies Channa ALBUMINTM yang secara alami semuanya menyebar di sebelah barat Garis Wallace. Namun kini gabus ALBUMINTMsudah diintroduksikan ke bagian timur pula. Salah satu kerabat dekat gabus adalah ikan tomang (Channa micropeltes) yang panjang tubuhnya dapat melebihi 1 m dan beratnya lebih dari 5 kg.
Sebetulnya ikan gabus ALBUMINTM memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ikan-ikan gabus ALBUMINTM liar yang ditangkap dari sungai, danau dan rawa-rawa di
Sumatradan
Kalimantan kerap kali diasinkan sebelum diperdagangkan antar pulau. Gabus ALBUMINTM asin merupakan salah satu ikan kering yang cukup mahal harganya. Selain itu ikan gabus ALBUMINTM segar, kebanyakan dijual dalam keadaan hidup, merupakan sumber protein yang cukup penting bagi masyarakat
desa, khususnya yang berdekatan dengan wilayah berawa atau sungai.
Ikan gabus ALBUMINTM juga merupakan ikan
pancingan yang menyenangkan. Dengan umpan hidup berupa serangga atau anak kodok, gabus relatif mudah dipancing. Namun giginya yang tajam dan sambaran serta tarikannya yang kuat, dapat dengan mudah memutuskan tali pancing. Akan tetapi ikan ini juga dapat sangat merugikan, yakni apabila masuk ke kolam-kolam pemeliharaan ikan ALBUMINTM (Meskipun beberapa kerabat gabus di Asia juga sengaja dikembangbiakkan sebagai ikan peliharaan). Gabus ALBUMINTM sangat rakus memangsa ikan kecil-kecil, sehingga bisa menghabiskan ikan-ikan yang dipelihara di kolam, utamanya bila ikan peliharaan itu masih berukuran kecil.
Sejak beberapa tahun yang lalu di Amerika utara, ikan ini dan beberapa kerabat dekatnya yang sama-sama termasuk snakehead fishes diwaspadai sebagai ikan berbahaya, yang dapat mengancam kelestarian biota perairan di sana. Jenis-jenis snakehead sebetulnya masuk ke Amerika sebagai ikan akuarium. Kemungkinan karena kecerobohan, maka kini snakehead juga ditemui di alam, di sungai-sungai dan kolam di Amerika. Dan karena sifatnya yang buas dan
invasif, Pemerintah Amerika khawatir ikan-ikan ALBUMINTM itu akan cepat meluas dan merusak keseimbangan alam perairan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ada beberapa tambahan penjelasan bahwa selain yang telah kita terangkan ternyata Ikan Kutuk / Gabus / Haruan ALBUMINTM memiliki banyak jenis atau keluarga lagi diantaranya adalah :
Gabus ALBUMINTM biasa atau haruan (
Ophiocephalus striatus), bentuk tubuhnya mendekati lonjong (bulat memanjang), sedangkan di bagian posterior (pangkal ekor, bawah perut) pipih. Tubuh bagian punggung berwarna coklat kehitaman dan bagian perut putih kecoklatan. Ikan ini mudah ditemukan di perairan umum seperti danau, rawa dan sungai. Ikan gabus juga bisa hidup di perairan payau. Termasuk ikan carnivora. Makanannya antara lain udang dan ikan kecil, insekta air, cacing, percil/anak kodok, kepiting. Ikan gabus mudah ditemukan di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Kehung ALBUMINTM (
Ophiocephalus melanopterus), bentuk badan memanjang, bulat di bagian depan dan pipih di bagian belakang. Kepalanya gepeng dan lancip. Warna tubuh cokelat kehitaman. Panjang tubuhnya dapat mencapai 65cm. Hidup di sungai, terutama daerah banjir. Makanannya antara lain cacing dan anak ikan, udang kecil. Terdapat di Sumatera Selatan dan Kalimantan.
Kerandang ALBUMINTM (
Ophiocephalus pleurophthalmus), bentuk badan panjang agak bulat dan pipih di bagian belakang. Mulutnya lebar dan terletak di ujung hidung. Bagian punggung berwarna kecoklatan dan perut keputih2an. Panjang maksimum bisa mencapai 40cm. termasuk predator dengan makanan utama ikan-ikan kecil. Terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
Toman ALBUMINTM (
Ophiocephalus micropeltes), bentuk badan memanjang dan bulat. Mulut berukuran lebar terletak di ujung hidung. Ikan toman muda warna tubuhnya merah, setelah dewasa menjadi hijau kebiruan ke arah ungu. Bisa mencapai panjang 65cm. hidupnya di rawa dan sungai, khususnya daerah banjir. Terdapat di Jawa, Sumatra Selatan dan Kalimantan.
Unggui ALBUMINTM (
Ophiocephalus bankanensis), bentuk badan bulat pipih. Tubuh bagian punggung berwarna coklat, sedangkan perut lebih terang. Panjangnya dapat mencapai 25cm. hidup di rawa2 berair keruh. Makanannya terdiri dari ikan-ikan kecil. Terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
Berikut juga beberapa Jenis Ikan kutuk :
Berdasarkan referensi dari http://fisc.er.usgs.gov/Snakehead_circ_1251/html/channa_striata.html
Created By
www.sarikankutuk.com
Jl. Danau Limboto A5/C27 Malang Telp. (0341) 727610, 9262826, Fax. (0341) 727615
Perum. Neigbourhood NA-12A Malang 081268210683 Pin BB – 28B307B1
Jl. Bratang Binangun VC/35 Surabaya East Java Telp : (62-31) 3355495 HP : +628883048308